Puluhan Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) tampak mematung sembari berdiri di trotoar-trotoar sepanjang jalan sekitar UPI Bandung, Senin (9/9). Mereka berbaris membentangkan spanduk yang bertuliskan aspirasi dan curahan hati terkait mahalnya Uang Pangkal di UPI.

Ramai lalu lalang orang yang berdatangan di sekitar mereka melirik dengan penuh selidik. “Uang Pangkal melejit, orang tua menjerit,” tulis spanduk yang dipasang di gerbang dua UPI. Beberapa mahasiswa yang berdiri pun memegang spanduk yang mengundang ironi.

“Dijual! ginjal 30 juta untuk bayar kuliah,” tulis spanduk yang di pegang mahasiswa depan gedung PKM UPI.

“Jabat tangan kami jika kalian mendukung adanya uang pangkal” tulis spanduk lainnya.

Puluhan spanduk lainnya terpasang dan berisikan penolakan dan keluhan akan mahalnya biaya kuliah di UPI.

Setelah melakukan aksi diam, puluhan mahasiswa ini melakukan long march ke beberapa titik di UPI dan berakhir di gedung rektorat. Aksi yang digagas oleh Garuda Siliwangi dan diikuti oleh mahasiswa UPI ini adalah aksi dari dan untuk mahasiswa UPI.

“Aksi hari ini muncul karena keresahan kami akan masalah biaya yang mahal dan memberatkan mahasiswa UPI, maka sudah sepatutnya teman teman lainnya ikut bergabung pada aksi ini. Karena ini aksi bersama.” ujar Yetno, komandan Garuda Siliwangi.

Presiden BEM Rema UPI, Fauzan Irvan mengapresiasi gerakan ini serta ikut turun aksi menolak uang pangkal yang telah merampas hak berpendidikan masyarakat Indonesia.

“ini adalah isu bersama, dimana uang pangkal sesuai kajian dari BEM Rema UPI menemukan banyak ketidak jelasan. Maka uang pangkal ini harus segera dihapuskan.” tegas Fauzan. []


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.