Hingga saat ini, Ujian Nasional (UN) masih dipakai untuk mengevaluasi standar pendidikan dasar dan menengah. Kehadiran UN ini tentunya bukan tanpa sebab. Untuk mengetahui pencapaian dan kualitas pendidikan Indonesia merupakan alasan yang paling mendasar mengapa diselenggarakannya UN.

Di sisi lainnya, UN pun merupakan suatu jawaban akan tuntutan dan kebutuhan zaman, terutama sekali akan generasi-generasi bangsa yang cerdas. UN diyakini dapat menjadi satu strategi dalam usaha meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, karena dengan sendirinya UN dapat mendorong motivasi dan semangat belajar.

UN dari waktu ke waktu mengalami perubahan, baik dari nama maupun substansi. Hal ini pun tidak terlepas dari konteks kehidupan (masyarakat) yang sangat dinamis. UNBK atau Ujian Nasional Berbasis Komputer merupakan salah satu perkembangan dari UN. UNBK mulai diselenggarakan pada tahun 2015 dengan diikuti 550 sekolah di Indonesia, sedangkan tahun 2016 mengalami peningkatan dengan diikuti oleh 4400 sekolah dari tingkat dasar hingga menengah (sumber: kemendikbud.go.id). Pada tahun ini UNBK diselenggarakan oleh 33.448 sekolah (sumber; KOMPAS Senin, 10 April 2017). Sedangkan bagi sekolah yang tidak melaksanakan UNBK, akan melaksanakan UNKP (Ujian Nasional berbasis Kertas dan Pensil).

Inovasi dalam sistem evaluasi pendidikan tersebut harus dikaji secara mendalam untuk mengetahui keefektifan dalam penggunaannya. Sehingga, pada hari Rabu, 26 April 2017, Dirjen Kajian Kementerian Pendidikan BEM REMA UPI mengadakan kunjungan tokoh dengan pak Ence Surahman, M.Pd. Beliau merupakan Mahasiswa Berprestasi UPI tahun 2011 dan saat ini menjadi dosen di jurusan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Dalam kesempatan kali ini, kami berdiskusi dengan beliau mengenai isu Ujian Nasional Berbasis Komputer atau yang biasa disebut dengan UNBK.

Dalam pandangan beliau, inovasi kebijakan UNBK perlu diapresiasi oleh seluruh masyarakat Indonesia, pasalnya ujian berbasis komputer di Indonesia sedang dikembangkan oleh pemerintah agar tidak tertinggal dengan negara-negara lain yang sudah mendahului inovasi tersebut sejak lama. Ini menunjukkan pemerintah telah menjawab tantangan zaman modern sekarang ini. Pemerintah juga telah berusaha meningkatkan infrastruktur dan sumber daya manusia tentang Teknologi Informasi dan Komunikasinya agar bisa memiliki kemampuan dan terbiasa dalam menggunakan komputer. Aplikasi yang dipakai pada saat pelaksanaan UNBK-pun mengharuskan untuk tidak sulit dioperasikan, tampilannya tidak membuat cepat lelah dan juga harus melibatkan berbagai ahli seperti ahli komputer, psikologis dan lain-lain.

Namun, segala sesuatu pasti memiliki kekurangan dan kelebihan, begitupun dengan sistem UNBK ini. Kekurangan dari UNBK sendiri adalah UNBK lebih cocok untuk ujian yang bersifat objektif seperti matematika, namun kurang cocok untuk ujian yang bersifat subjektif seperti sosial dalam bentuk essay ataupun uraian. Sistem UNBK memang memakan dana yang besar saat pertama kali diadakan, namun bisa digunakan untuk jangka waktu yang lama dan terbukti menghemat biaya 30% jika dibandingkan dengan menggunakan Paper Base Test. Kelebihan UNBK juga bisa meminimalisir kecurangan siswa. Dengan segala kendala yang sama-sama kita ketahui, seperti matinya listrik, erornya komuputer dan lain-lain.

Kita perlu menyadari bahwa semua sistem tidak ada yang sempurna. Dan seperti yang kita ketahui, semua sekolah yang telah menggunakan UNBK diwajibkan menyewa genset untuk mengantisipasi matinya aliran listrik.

Pada dasarnya, kita tidak perlu takut dengan UN, karena UN bukan satu-satunya penentu kelulusan jenjang pendidikan tertentu dan ternyata UN juga menggambarkan suatu karakter masyarakat di suatu daerah. Ada yang tingkat kecurangannya tinggi, namun ada pula yang menjunjung tinggi kejujurannya. UNBK harusnya bukan sesuatu yang harus ditakutkan oleh siswa, karena bagaimana pun ujiannya, jika kita menjadikan belajar sebagai kebutuhan dan kita telah kasmaran terhadap belajar, maka dalam bentuk apapun ujiannya, pasti kita siap menghadapinya.

Itulah beberapa pendapat yang dikemukakan oleh beliau tentang UNBK, semoga apa yang menjadi kebijakan bagi pemerintah dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat dan bisa menjadikan Indonesia lebih baik lagi terutama dalam bidang pendidikannya.

 

Bandung, 29 APrril 2017

Dirjen Kajian Pendidikan

BEM REMA UPI 2017


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.