Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Jawa Barat melakukan kegiatan konsolidasi aksi pada hari Selasa (03/10/2017), di Gedung PKM Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

Konsolidasi dilakukan dalam rangka mempersiapkan aksi serentak dan besar-besaran memperingati 3 tahun pemerintahan Jokowi, 20 Oktober mendatang. Dalam konsolidasi ini mengundang langsung Koordinator Pusat BEM SI Wildan Wahyu Nugroho.

Dihadiri oleh sembilan perwakilan kampus di Jawa Barat, aksi ini membahas poros gerakan yang menjadi basis masa aksi.

“Basis Massa untuk Aksi nanti ada pada BSJB dan Jabar,” ujar Wildan, Koorpus BEM SI.

Ia menuturkan bahwa basis Massa Jawa Barat diantaranya terdiri dari BEM Se-Jawa Barat yang bukan hanya yang tergabung dalam BEM SI, Buruh, Guru, Petani Cirebon, seperti petani gula dan garam, Santri yang mengangkan keresahan pencabutan perpu Ormas.

Sebelum aksi besar-besaran, setiap perwakilan BEM juga merencanakan bakal melakukan serangkaian aksi di antaranya BEM UNPAD akan melakukan klasifikasi isu dan membuat propaganda kampus untuk menyadarkan dan menebarkan keresahan kepada mahasiswa, utamanya mengenai kasus korupsi. BEM IKOPIN pada tanggal 18 oktober mendatang bakal melakukan aksi mengenai ekonomi kerakyatan, di sekitar IKOPIN dan akan melibatkan berbagai pihak di antaranya pedagang pasar.

Sama halnya dengan IKOPIN, BEM Sumedang juga akan mengawal Isu Ekonomi Kerakyatan. Sementara BEM UNSWAGATI mengajak BEM Cirebon Priangan, Fokus Isu Hutang Negara dan Petani. Sedankan BEM ITB bakal Fokus pada Isu Infrastruktur, dan akan mengajak Walhi. BEM UNPAS sendiri akan Fokus Isu Nawacita dengan mengajak BEM Bandung Raya. BEM TELKOM berencana mengajak BEM sekitar Kab. Bandung untuk mengawal Isu Komunikasi dan pengembalian P4.

Ahmad Fauzi Ridwan berharap dengan adanya konsolidasi ini bisa memperbanyak ruang gerak, dan bergerak dengan teratur sejalan. Sehingga mahasiswa memilliki kekuatan bersama untuk mengawal kebijakan pemerintah di 3 tahun pemerintahan Jokowi.

“Mahasiwa saat ini sering dikatakan kaum marginal oleh pemerintah bahkan rezim, nah pada moment ini kita akan coba buktikan mitos tersebut untuk bersama sama sebarkan segala keresahan masyarakat,” pungkasnya. []


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.