Koordinator BEM SI Wilayah Jawa Barat Ahmad Fauzi Ridwan mengatakan mahasiswa yang melakukan aksi di Monumen Perjuangan, mendapatkan tindakan represifitas oleh aparat. Hal ini disampaikan oleh Fauzi pada hari Senin (11/9/2017).

“Ada mahasiswa yang didorong sampai jatuh ke pagar, bahkan saya didorong hingga jatuh dan menindih pagar,” ujar mahasiswa yang menjabat sebagai presiden BEM Rema UPI ini.

Fauzi menduga adanya tindakan ini bertujuan untuk menjaga nama baik polisi agar tidak dianggap gagal melindungi presiden. Ia menyayangkan tindakan ini, karena seolah menjual harga diri polisi.

“Bayangkan, bahkan aksi tersebut dihalangi oleh tiga mobil agar terlihat kondusif di mata presiden. Ini sungguh realitas yang menyedihkan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Fauzi menyatakan ada perlakuan fisik, tuduhan–tuduhan yang dilayangkan bahkan fitnah oleh oknum kepolisian. Fauzi menyatakan akan mengusut represifitas yang aparat lakukan hari ini, dan melakukan dialog dengan polrestabes mengenai kejadian tersebut.

“Kami menentang keras apa yang hari ini dilakukan oleh aparat kepolisian kepada mahasiswa. Aksi hari ini merupakan ke-PHP-an dari aparat kepolisian dan jokowi sendiri,” tutupnya.

Hari ini puluhan Mahasiswa BEM SI Jabar menyambut Presiden Joko Widodo di monument peerjuangan, untuk mengajak diskusi. Jokowi dilaporkan melakukan kunjungan ke Unpad di acara Dies Natalis Unpad. []

Kategori: Pergerakan

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.