Menjelang Pemilihan Direktur Kemahasiswaan (Dirmawa) di UPI, BEM REMA UPI mengadakan Diskusi Publik bersama para kandidat Dirmawa baru pada Rabu, 20 Juli 2016 di lobi PKM lantai 1.

Diskusi tersebut dihadiri oleh tiga dari empat calon Dirmawa, yaitu Dr. Sahroni, M.Pd., Dr. Mupidh Hidayat, M.A., Agus Rusdiana, M.Sc, Ph.D.. sementara Dr.Syahidin, M.Pd. berhalangan hadir

Dari kalangan mahasiswa cukup banyak masa yang hadir, hal ini menunjukan masih banyak mahasiswa UPI yang peduli akan kondisi kampus saat ini. Diawal diskusi para kandidat menyampaikan gagasan-gagasan mereka kedepannya jika terpilih menjadi Dirmawa. Mulai dari Dr. Sahroni, M.Pd. yang berencana menerapkan sistem kredit prestasi untuk mendorong mahasiswa agar lebih aktif dan menghargai para aktifis kampus. Kemudian Agus Rusdiana, M.Sc, Ph.D. yang menargetkan 1000 PKM setiap tahunnya, dan pentingnya peningkatan Sarana Prasarana kampus untuk mahasiswa tanpa dipungut biaya. Terakhir Dr. Mupidh Hidayat, M.A. menekankan pentingnya pembangunan mahasiswa yang berkarakter unggul, intelektual, dan berakhlak serta melek IPTEK. Ketiga kandidat pun ditanya mengenai arah pembinaan mahasiswa. Dr. Sahroni, M.Pd. menekankan bahwa prestasi hanya dapat diraih dengan pembinaan dan pengarahan. Agus Rusdiana, M.Sc, Ph.D. menyatakan bahwa pembinaan akan diarahkan kepada pembentukan karakter mahasiswa. Sementara Dr. Mupidh Hidayat, M.A. menyatakan pembinaan membutuhkan kerangka kerja agar pengembangan kemahasiswaan dapat dilakukan secara menyeluruh

Masuk kesesi tanya jawab, para kandidat menjawab pertanyaan pertama mengenai sikapnya terhadap organisasi mahasiswa (Ormawa) tingkat fakultas. Secara umum, ketiga kandidat menyatakan hal tersebut merupakan masalah regulasi dan menyatakan siap membantu.

Kemudian para kandidat mendapat pertanyaan mengenai kebijakan kampus yang kontradiktif/kontraproduktif dimana mahasiswa diharapkan menjadi produktif dan kreatif namun keberadaannya di kampus masih dibatasi jam malam di gedung-gedung fakultasnya. Dr. Sahroni, M.Pd. menyatakan bahwa hal tersebut terkendala masalahan keamanan kampus dan jam kerja karyawan. Agus Rusdiana, M.Sc. Ph.D. memberikan solusi dengan memberdayakan mahasiswa di fasilitas kampus seperti di perpustakaan dan gymnasium agar bisa digunakan 24 jam. Lebih lanjut mengenai sarana dan prasarana untuk penyandang disabilitas, ketiga calon tersebut setuju akan petingnya sarana dan prasarana tersebut dan akan memberikan ruang untuk penyandang disabilitas.

Ketiga calon pun mendapat pertanyaan mengenai pengakuan prestasi non akademik dan keolahragaan, ketiganya secara umum menyatakan bahwa pengertian prestasi seharusnya luas dan mahasiswa harus lebih diapresiasi akan capian-capaiainnya.

Terakhir ketiga calon ditanya mengenai unsur mahasiswa di MWA. Dr. Mupidh Hidayat, M.A. menyatakan bahwa harus ada rasionalisasi/alasan yang kuat untuk hal tersebut. Agus Rusdiana, M.Sc. Ph.D. mengatakan bahwa perlu dikaji regulasinya, apa motivasi untuk masuk MWA serta dampak positif dan negatifnya. Sedangkan Dr. Sahroni, M.Pd. menyatakan bahwa hal tersebut bergantung pada Statuta.

Diskusi publik ini pun berkahir sekitar pukul 17.30 WIB, namun berakhirnya diskusi tersebut bukan berarti kita berhenti mengawal pemilihan Dirmawa ini, siapapun nanti yang terpilih tentu harus didukung agar menghasilkan kebijakan-kebijakan yang pro mahasiswa. Hidup Mahasiswa! (Fahmi Juliansyah)

Kategori: REMA

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.