Masa Orientasi Kampus dan Kuliah Umum Universitas Pendidikan Indonesia (Mokaku UPI), diwarnai dengan kegiatan khataman Al-Quran. Gerakan ini dilakukan saat mahasiswa baru melaksanakan kegiatan Kepemanduan sebelum memasuki gedung utama Gimnasium UPI.

“Secara khusus, khataman Al-Quran ini bertujuan agar para mahasiswa baru dan kakak pemandu semakin mencintai Al-Quran, memiliki makna filosofi mengawali segala sesuatu dengan membaca Al-Quran agar Allah berikan keberkahan dalam setiap kegiatan apapun yg kita lakukan,” ujar Ghufron Santoso, koordinator kepemanduan Mokaku UPI, Kamis (31/8/2017).

Sekira 5.400 peserta Mokaku yang terbagi ke dalam kelompok membaca Al-Quran di titik kumpul sektor masing-masing. Sejatinya kegiatan membaca Al-Quran telah dilakukan sejak hari pertama Mokaku hingga hari ini merupakan hari penutupan Mokaku UPI. Ribuan mahasiwa baru sangat antusias dalam kegiatan ini. Terlihat ketika kepemanduan hari pertama yang secara bersama-sama pemandu dan maru membaca kitab sucinya secara serempak.

Teknis pelaksanaanya adalah 30 juz dibagi sama rata kepada setiap sektornya yaitu membaca 6 juz, dengan komposisi setiap kelompok kepemanduan menyelsaikan satu setengah sampai dua lembar mushaf Al-Qur’an. Ini merupakan inovasi baru yang pada tahun – tahun sebelumnya belum pernah diselenggarakan.

Adapun mengenai mahasiswa baru UPI yang non muslim diinstruksikan agar membaca kitab suci masing-masing penganut agama. Hal ini dilakukan dalam rangka menumbuhkan dan membudayakan nuansa religiusitas di lingkungan UPI.

“Saya selaku Koordinator Divisi Pemandu juga mengintruksikan kepada kakak-kakak pemandu yang non-Islam agar membaca kitab suci masing-masing yang dianut. Begitupun disampaikan kepada mahasiswa baru yang non-Islam,” ujar Ghufron.

“Rektor, amat mengapresiasi kegiatan tersebut. Rektor berharap ini merupakan langkah awal dalam mewujudkan motto UPI yang Religius. Karena mahasiswa baru sejak awal kegiatan Mokaku sudah diajak untuk berinteraksi dengan kitab suci yang dianutnya,” lanjutnya Ghufron.

Sementara itu Nadi, mahasiswa baru jurusan Pendidikan IPS UPI menyatakan bahwa itu adalah hal yang baik.
“Dengan khataman Al-Quran, kita merasakan nuansa religiusnya sesuai dengan motto UPI kampus edukatif, ilmiah dan religius,” ujar Nadi.

Nathalia mahasiswa nonmuslim asal Papua menyatakan bahwa agenda ini merupakan hal yang baik. Namun, dia memberi masukan kepada panitia agar nonmuslim disatukan dengan nonmuslim sehingga membaca kitabnya pun akan lebih khusu.

“Kegiatan ini baik, semoga tahun depan lebih ditingkatkan lagi, tak apa untuk tahun ini yang penting kebersamaanya,” demikian Nathalia. [ds]


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.