Bandung – Walikota Bandung Ridwan Kamil menigisi acara diskusi publik yang diadakan oleh BEM REMA UPI, Jumat malam (28/10/2016). Seribu mahasiswa se-bandung Raya dan masyarakat umum hadir memadati Gedung Achmad Sanusi UPI, Bandung. Mereka hadir untuk menyimak segala rahasia Kota Bandung yang dikemas dalam acara ‘Bedah Bandung’.

Sebelum acara dimulai seluruh peserta yang hadir dipandu untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya. Selanjutnya, Presiden BEM REMA UPI, Muhammad Guntur Purwanto memberikan sambutannya. Dalam sambutannya, presma menyinggung soal sumpah pemuda. Para mahasiswa dengan semangat pemudanya harus mampu membuat kota Bandung lebih baik lagi.

“Bandung tercipta ketika Tuhan sedang tersenyum, namun melihat Bandung saat ini apakah itu masih berlaku atau tidak? Mari kita diskusikan saat ini.” Ujar Guntur. Diakhir sambutannya Guntur meneriakan salam perjuangan mahasiswa yaitu Hidup mahasiswa yang kemudian menggema di seluruh penjuru gedung.

Turut hadir Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UPI yaitu Asep Kadarohman yang mendampingi Ridwan Kamil dalam diskusi tersebut. Menteri Luar Negeri BEM REMA UPI, Hafizh Bakrie, bertindak sebagai moderator.

Diawal diskusi Ridwan Kamil berpesan kepada seluruh peserta yang hadir untuk mengemukakan seluruh saran dan kritiknya dengan cara yang sehat. Ridwan Kamil memulai diskusi dengan memaparkan kondisi Bandung saat ini. Ia pun menekankan bahwa segala permasalahan di Bandung tentu butuh waktu untuk memperbaikinya. Perlu ada juga dukungan dari seluruh masyarakat kota Bandung.

“Problem kota harus kita cari solusinya. Contoh kemacetan, tidak akan beres jika masyarakat kota Bandung masih suka pakai kendaraan pribadi. Padahal sudah ada transportasi umum yang nyaman dan cepat.” Ujar Ridwan Kamil.

Dengan pembawaan Bapak Walikota yang serius tapi santai ini membuat suasana diskusi menjadi tidak kaku.

Menanggapi permasalahan banjir yang belakangan ini menjadi trending topic Ridwan Kamil telah merencanakan sebuah proyek pembangunan danau namun masih terkendala masalah dana.

“Bandung Timur supaya ada solusi banjir kita buat danau dan buatnya butuh dana, dan dananya mahal. Udah mahal ada prosesnya, tapi masyarakat hanya tahu janjinya mana ? Kan ada prosesnya sabar heula.” Jelasnya.

Selain permasalahan banjir Ridwan Kamil pun menyinggung tentang prestasi-prestasi kota Bandung.

“Dari 100 kota kabupaten di Indonesia tahun ini satu-satunya kota yang dapat nilai 80 ya kota Bandung. Pelayanan publik kita dapat lampu hijau tahun ini sementara untuk tahun 2013 itu rapot merah.” Ujarnya.

Peserta sangat antuisias mengikuti diskusi ini, selepas pemaparan dari Ridwan Kamil dilangsungkan sesi tanya jawab. Peserta ramai memberikan pertanyaan-pertanyaan dan juga masukan di berbagai bidang seperti lingkungan, kebijakan publik, pendidikan, dsb.

#BEMREMAUPI
#SIAPGERAK


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.